2.7.11

UMUR PANJANG BUKAN HANYA UNTUK MANUSIA

Ketika Anjingku Sakit

Brando von Gading Raya ( G.5492 ) ,jantan, lahir 3 September 1995, bulu kapas putih.
Saya mendapatkannya dari kakek saat Brando, yang akhirnya kami panggil Carol, pada usia 10 tahun, tepatnya tahun  2005, Carol masuk dalam keluarga kami.
Sangat jantan, lucu,pintar dan galak. Memang Carol pernah ikut latihan selama 3 bulan saat dia masih kecil ,tapi apalah arti latihan 3 bulan??.. Carol memang anjing pintar, saat dirumah kami, pernah hilang dicuri tukang becak tetangga kami, saat itu hujan dan kami bingung mencarinya. Tiap tetangga kami tanyai, tapi tidak ada yang tahu. Kami panggil namanya disepanjang jalan dan akhirnya mama kami mendengar gonggongan Carol disebuah rumah tetangga dekat masjid. Carol menggonggong terus tidak berhenti sampai kami menemukannya. Ternyata Carol disekap didalam rumah tersebut dan tidak diperbolehkan keluar.
Setelah negosiasi yang cukup panjang, Carol akhirnya kembali ke rumah kami dengan tebusan.
Hari hari diwarnai dengan kegembiraan sampai suatu saat pada tanggal 18 Maret 2010 Carol jatuh sakit. Tidak berat sih..hanya keseimbangan tubuhnya yang terganggu. Carol tidak bisa berjalan dengan tegak. Beberapa teman menyarankan untuk diberi obat rematik, dengan alasan anjing tua memang sudah biasa demikian. Saya belikan Natrium diklofenak di apotek dan saya bagi 1/4 tiap tabletnya. Tiga kali saya berikan dan tidak kunjung membaik saya tingkatkan dosisnya menjadi 1/2 tiap tabletnya. Tidak saya sangka,
bukannya membaik tapi malah parah, tidak mau makan , muntah air kuning dan tidur sepanjang hari. Saya stop pemberian obat tersebut dan saya beri obat maag. Beberapa hari kemudian mulai terlihat kemajuan, Carol sudah mau makan, tapi tidak terlalu baik juga, karena geraknya masih pincang. Saya coba dengan obat Bloodcare, pikir saya, mungkin saja karena asam uratnya tinggi Carol masih pincang. Pemberian 1 kapsul Bloodcare untuk satu hari menunjukkan kemajuan, Carol sudah bisa berjalan baik. Untuk hari berikutnya saya tidak memberi obat lagi, tapi pada malam harinya, Carol step/kejang, saya bingung, yang saya lakukan hanya memijat badannya, seperti yang biasa saya lakukan. Memang, Carol sejak kecil sudah dinyatakan ada kelainan jantung oleh dokternya.
Kemudian saya teringat Bloodcare, saya berikan kembali malam itu, tetapi hasil nya malah jauh dari yang saya harapkan. Carol tidak mau makan, nafasnya sesak dan mukanya pucat.
Tepat tanggal 29 Maret 2010 saya bawa ke RSH.UNAIR Surabaya, saat itu ditangani oleh drh.Ira dan dinyatakan otitis internal dan gastritis akut.
Penjelasannya, otitis internal mempengaruhi sistem saraf tubuh sehingga keseimbangan terganggu , sedangkan gastritis akut akibat pemberian Natrium diklofenat yang over dosis sehingga merusak lambung.
Resep yang diberikan adalah:

R/ Ulsikur     25 mg
    primperan 1/4 tab
    mf.cap dtd no.XIV
   S 2 dd 1 ac

R/ Bactrim     1/4 tab
    Neuramin   1/4 tab
    Celestamin  1/4 tab
    mf.cap dtd no.XIV
    S 2 dd 1 pc

R/ Otopain fl I
   S 2 dd gtt III ads

Semua obat saya tebus dan saya berikan sesuai anjuran, tapi setiap saya memberikan obat kedua yang berisi Bactrim, Carol selalu muntah sehingga makanan yang telah saya suapkan menjadi mubasir terbuang.
Tanggal 31 Maret 2010 karena tidak ada perbaikan saya kembali ke RSH.UNAIR Surabaya. Ditangani oleh drh.Komang , Carol hanya disarankan untuk melanjutkan obat dan cek darah. Saya menyetujui cek darah dilakukan. Carol diambil darah pada keempat kakinya.
Sampai dirumah tetap saja tidak ada perbaikan, malah jalan Carol yang sudah mulai membaik kembali pincang akibat pengambilan darah di kedua kakinya. Sorenya saya mendapat telepon dari RSH untuk menjalani cek darah ulang karena darah yang tadi diambil keburu membeku sehingga tidak cukup untuk dilakukan analisa. Saya sangat keberatan, dan saya membatalkan hal tersebut. Saya rawat sendiri Carol dirumah dengan melanjutkan obatnya dan penambahan obat maag. Sampai pada tanggal 12 April 2010 saya kembali ke RSH karena Carol tetap tidak membaik dan malah lemas karena tiap kali makan muntah.
Carol ditangani oleh drh.Mira dinyatakan dehidrasi sehingga perlu  di infus  Ringer Laktat 50cc. Setelah menjalani infus, Carol terlihat sedikit segar dan bisa dibawa pulang dengan pemberian obat baru.
Resep yang didapat:

R/ Enzyplex  1/10 tab
    Protexin    1/10 tab
    Neuramin  1/5 tab
    mf. cap.dtd no.X
   S 2 dd 1

R/ Vical syr I
    S 2 dd cth 1/2

Semua obat saya tebus dan karena protexin adalah mikroba maka oleh pihak apotek tidak dapat dicampur dengan obat lain sehingga diracik dalam kapsul tersendiri.
Obat saya minumkan sesuai anjuran, tapi setiap Carol meminum obat protexin, pasti muntah. Saya sendiri bingung dan akhirnya saya hentikan pemberian protexin. Carol hanya meminum kapsul yang berisi Enzyplex dan Neuramin serta Vical.
Setelah 2 hari , kondisi masih saja tidak membaik, dan saat itu saya teringat teman ( sebut saja "Nonik") yang saya kenal di RSH pada tanggal 12 April 2010. Ia menyarankan untuk memakai obat tradisional Cina " Yunnan Bai yo" . Segera saya ke toko obat Cina di jl.Jagalan Surabaya dan membeli obat tersebut. Mula-mula, satu kapsul saya bagi 12 bagian. Kemudian saya tinggatkan menjadi 10 bagian , 8 bagian dan akhirnya saya mendapat pembagian yang tepat, 6 bagian per satu kapsul. Teman saya yang lain , yang juga berprofesi sebagai drh, menyarankan untuk diberi Nutriplus gel agar mau makan dan didoakan aja, karena melihat kondisi Carol yang tidak ada harapan. Tapi saya yakin, kalau Carol masih kuat bertahan sampai saat ini, artinya Carol masih belum mau mati dan pasti bisa sembuh.
Saya sungguh memperhatikannya, mendoakan bagai bayi manusia, mengurapi dengan minyak urapan, waktu makan, minum dsb. Pokoknya saat itu saya benar-benar melakukan apa yang disebut "Pharmaceutical Care" yang biasanya dilakukan di RS. Carol berangsur angsur membaik dan itu merupakan kebahagiaan tersendiri yang saya alami.
Tepat tanggal 18 Mei 2010, Carol kembali ke RSH bukan untuk berobat tapi untuk cek up ulang.
Saat itu ditanggani oleh drh.Ira dan mereka semua heran, koq bisa sembuh...ya itulah keajaiban Tuhan..saya ceritakan bahwa obat yang diberikan saya tambahkan obat tradisional Cina dan ternyata lebih manjur daripada yang lain. Carol dinyatakan sembuh dari otitis internal dan gastritis akut. Tapi tidak berhenti disitu ternyata Carol mengalami pembengkaan liver dan penisnya mengeluarkan nanah. Irigasi dilakukan dengan larutan betadin + air, untuk mencuci penis. Dokter meresepkan obat jalan kembali:

R/ Bactrim     1/4 tab
    Methioson 1/2 tab 
    SL qs.
    mf.cap.dtd no.XIV
    S 2 dd 1 cap

R/ Celestamin no.III
     S 2 dd 1/4 tab

Obat saya tebus dan saya berikan hingga habis, tapi tetap saja penis Carol bernanah. Saya teringat Nonik kembali. Ia menyarankan untuk membeli obat tradisional Cina " Xinhuang Pian". Saya kembali ke toko obat tradisional Cina dan sampai tulisan ini dibuat Carol masih mengkonsumsi obat tersebut.
Kondisi Carol sudah membaik, tidak pincang lagi, bisa menggonggong, sudah bisa makan sendiri dan berlari.
Usia memang sudah tidak muda lagi dan banyak teman yang mengatakan sudah waktunya. Tapi kalau memang belum takdir apapun akan saya lakukan untuk Carol. Doggy memang hanyalah seekor binatang, tapi apakah tidak layak mendapat perlakuan yang baik seperti kita?? Hanya nurani anda yang bisa menjawab....